Kecerdikan Orang Orang Arab Badui #3
Arab Badui dan Orang Orang Yahudi #4
Isa ibn Umar bercerita kepada kami:
Suatu ketika, seorang Arab Badui diangkat sebagai Gubernur Bahrain. Tak lama kemudian, dia mengumpulkan penduduk Bahrain yang beragama Yahudi dan bertanya kepada mereka, “apa pendapat kalian tentang Isa anak Maryam??”
Mereka menjawab, “kami telah membunuh dan menyalibnya”.
“Baiklah…… tapi apakah kalian sudah membayar uang dendanya??”
Mereka menjawab, “belum!!”
Si Arab Badui yang telah menjadi seorang Gubernur itu lantas berkata, “bila demikian, kalian sama sekali tidak diperkenankan keluar dari wilayah ini sebelum menyerahkan uang denda itu kepadaku “.
Dan benar, akhirnya mereka tidak diperbolehkan pergi dari dari Bahrain sebelum membayar uang denda kepadanya.
Arab Badui dan Seorang Nasrani #5
Ibnu Qutaibah bercerita kepada kami seperti ini:
Suatu hari Abul Aj berada di daerah pinggiran Bashrah. Tak lama kemudian, seorang lelaki nasrani dibawa menghadap kepadanya.
“Siapa namamu??” tanya Abul Aj.
Ia menjawab, “Bandar Syahru Bandar”.
“Namamu itu milik tiga orang, tapi apakah engkau hanya membayar upeti hanya untuk satu orang??” tanya Abul Aj
Ia menjawab, “tidak, sungguh tidak”.
Akhirnya Abul Aj mengambil upeti untuk tiga orang darinya.
Dikisahkan juga: Suatu hari, ketika telah menjadi gubernur, tibalah saat Abul Aj naik keatas mimbar dan berpidato dihadapan rakyatnya.
Setelah mengucapkan puji syukur kepada Allah, ia berkata “Sesungguhnya Amirul Mukminin telah mengangkatku sebagi gubernur di negeri kalian ini. Demi Allah aku tidak mengetahui harus mengatakan apa pada kalian. Namun yang jelas, aku akan menghukum siapapun yang berbuat zalim dan juga yang dizalimi”.
Walhasil, akhirnya penduduk pun saaking memaaafkan diantara mereka dan tidak pernah ada yang melaporkan masalah pertikaian diantara mereka kepada Abul Aj.
Arab Badui Dan Syair #6
Seorang lelaki membuat bait bait syair, lalu melantunkannya di hadapan Abu Usman Al Mazini. Usai melantunkan syairnya, dia meminta pendapat Abu Usman , “menurutku pendapatmu bagaimana syair syairku tadi??”
Abu Usman menjawab, “menurutku, kamu telah berhasil melakukan suatu pekerjaan dengan mengeluarkan syair dari dalam dirimu, sebab seandainya kamu membiarkannya, niscaya akan menimbulkan keraguan padamu”.
Arab Badui Buang Hajat #7
Diceritakan: Seorang Arab Badui sedang bearada dia atas kapal laut, tiba tiba diaa merasa ingin buang air besar. Maka ia pun berteriak, “shalat….shalat!!”
Para awak kapal pun berusaha menepikan kapal ke pantai, si Badui itu langsung keluar dan pergi membuang hajat di suatu tempat.
Setelah buang hajat, dia berteriak lagi, “ayo berlayar lagi, karena waktu shalat kalian ternyata masih nanti”.
Gembok #8
Seorang Arab Badui berdiri ditengah sekumpulan orang dan menayakan tentang nama nama mereka.
“Namaku Watsiq yang berarti erat”, kata salah seorang diantara mereka.
“Namaku Mani’ (pencegah)”, sahut yang lain,
“Namaku Tsabit (teguh)”, timpal orang di sampingnya,
“Namaku Syadid (keras)”, kata yang lain.
Lalu si Badui itu berkata, “wah, kalau begitu gembok gembok itu terbuat dari nama nama kalian!!”
Kematian #9
Ashma’i mengisahkan:
Aku pernah bertanya kepada seorang wanita Badui tentang keberadaan anaknya yang sudah lama kukenal.
Wanita Badui itu menjawab, “dia sudah mati, dan aku merasa bahwa Allah telah memberikan rasa aman kepadaku dari berbagai musibah dari hilangnya dia dari sisiku”.
Setelah berkata demikian, ia melantunkan syair berikut:
Ketika dia msih hidup,
Aku terlalu takut pada zaman
Tapi, setelah dia mati
Rasa takutku itu pun sirna.
Tipu Daya Seorang Arab Badui #10
Tentang Amru bin Ma’dikarib diriwayatkan:
Pada suat hari, dia keluar rumah dan menyusuri jalan hingga sampai di suatu perkampungan, tiba tiba matanya tertuju pada seekor kuda yang terikat dan sebuah tombak yang tertancap di sampingnya. Ternyata pemiliknya sedang berada di suatu jurang yang ada di dekattempat itu untuk membuang hajat.
Lantas, Amru ibn Ma’dikarib mendekati orang tersebut dan berteriak kepadanya, “bersiaplah kamu, sebab aku akan membunuhmu!!”.
“Siapa kamu??”, tanya orang itu
“Amru ibn Ma’dikarib” jawabnya
Lalu dia berkata, hai Abu Tsaur, kamu berada di atas punggung kudamu sedang aku di jurang, sudikah engkau menyerangku saat aku sudah menunggangi kudaku dan siap siaga menghadapimu??
Amru ibn Ma’dikarib mengiyakan tawarannya. Beberapa saat kemudian orang itu selesai buang hajat, ia langsung menghempaskan pedangnya dan kemudian duduk.
“Mengapa kamu hanya duduk??”, tanya Amru
Dia menjawab “aku tidak menunggang kudaku dan tidak pula hendak membunuhmu, jika kamu hendak mengingkari janji, maka kamu lebih tau akibatnya”
“Akhirnya, aku pun meninggalkannya dan bergegas pergi. Belum pernah aku melihat orang yang paling pandai membuat tipu daya selain dia”.
***********
Kisah Kecerdikan Arab Badui selesai di part 3 ini sahaja, nantikan cerita menarik lainnya ya!!. Terimakasih sudah membaca sampai part 3 ini. Syukran Katsiran, Xie Xie, See You…..
0 comments: