Kronologi Hilangnya Hari Ahad

23.57 Panitia TBZ 0 Comments

Oleh : Syauqi BNA

0 comments:

Pesan Allah Yang Jarang Kita 'Read'

04.26 Panitia TBZ 0 Comments


Oleh : Attar Pawang Elang

0 comments:

Saya tau sejak kapan Allah ada

03.26 Panitia TBZ 1 Comments


Oleh : Syauqi BNA

    Banyak pertanyaan yang tidak penting tentang agama,  yang sering di tanyakan oleh kebanyakan orang,  bahkan diri kita kita sendiri. 
    Percayalah wahai saudara ku, itu adalah perbuatan syaitan yang mengusik pikiran anak Adam, mereka membisikkan sesuatu yang tidak penting tentang agama, ke dalam hati dalam pikiran manusia. 
   Hanya sekedar mengingatkan kembali, seperti yang kita ketahui bersama, bapak mereka sudah di keluarkan oleh Allah dari surga, dan menjanjikan kepadanya neraka sebagai balasan atas apa yang telah dia perbuat, dan dia berjanji akan "mengajak" anak Adam menjadi temannya nanti. 
    Salah satu ajakan mereka adalah mengusik hati dan pikiran anak Adam, supaya dia ragu terhadap agamanya agamanya sendiri. Mereka membisikkan sesuatu yang tidak penting yang berkaitan dengan agama, contoh nya, jika Allah yang menciptakan kita segalanya, maka sejak kapan Allah ada??? 
    Jika bertemu dengan orang yang bertanya seperti itu, maka jawablah seperti ini, "wahai saudaraku, jika Allah sang pencipta segalanya, maka Allah sudah ada sebelum kata kapan ada, karena Dia lah yang menciptakan kata kapan, sang pencipta sudah ada sebelum sesuatu yang Ia ciptakan". 
    Pertanyaan-pertanyaan seperti ini sudah merusak agama kaum Yahudi dan Nasrani, mereka sibuk menanyakan sesuatu yang tidak penting itu, dan kemudian Allah mencabut nikmat yang di amanah kan kepada mereka. 
    Marilah kita berpikir positif tentang agama ini, dan jauhilah pertanyaan-pertanyaan yang tidak penting itu. 

1 comments:

Muhasabah di 1 yang Berkah, Mujahadah di 11 yang Indah

00.46 Panitia TBZ 0 Comments


Oleh : Arahsya
(Ariq Ahnafalah Syakban)

0 comments:

Antara Pahala dan Potongan Harga

19.31 Panitia TBZ 0 Comments

Oleh : Muhammad Ilham

0 comments:

Sebenarnya Siapa Saya? #2

01.58 Panitia TBZ 0 Comments

Oleh : Syauqi BNA

0 comments:

Sebenarnya Siapa Saya? #1

22.20 Panitia TBZ 0 Comments


Oleh : Syauqi Banda Aceh

0 comments:

Hidup Seumpama Air

00.27 Panitia TBZ 0 Comments


Oleh : Arahsya
(Ariq Ahnafalah Syakban)

0 comments:

Renungan Ramadhan

20.16 Panitia TBZ 0 Comments


Oleh : M. Ihsanuddin Abdullah At-Taufiqi   

0 comments:

Single Fillah #2

18.05 Panitia TBZ 0 Comments


Oleh : Arahsya
(Ariq Ahnafalah Syakban)

0 comments:

Allah, sangat romantis menyindir kita

20.55 Panitia TBZ 0 Comments


Oleh : Adadinusa   

0 comments:

Belajar dari Kegelapan

01.48 Panitia TBZ 0 Comments

Oleh : Arahsya
(Ariq Ahnafalah Syakban)

0 comments:

Se-fruit Renungan

06.04 Panitia TBZ 0 Comments

Oleh : Dzaky Kusumaning S

0 comments:

Memposisikan Ilmu Sebagai 'Gebetan'

05.39 Panitia TBZ 2 Comments

Oleh : Pawang Elang

2 comments:

Single Fillah #1

20.42 Panitia TBZ 0 Comments

Oleh : Ariq Ahnafalah Syakban
(arahsya)

0 comments:

Butuh Bantuan???

07.51 Panitia TBZ 0 Comments


Oleh : Syauqi BNA

0 comments:

Friendship Fi Sabilillah

17.43 Panitia TBZ 0 Comments

Oleh : Attar Pawang Elang
(Pejuang dari Negri Sebrang)

0 comments:

Daulah Umayyah Undercover

07.33 Panitia TBZ 0 Comments

Oleh: Syauqi Banda Aceh

0 comments:

Muhasabah Yuk #2

19.47 Panitia TBZ 0 Comments


 
 Oleh : Adadinusa

0 comments:

Muhasabah Yuk! #1

07.50 Panitia TBZ 0 Comments



 Oleh : Gading Adian Kun Saidan (adadinusa)

0 comments:

Komenan Jamilan

07.54 Panitia TBZ 0 Comments


Oleh : Attar Pawang Elang
(Pejuang dari Negeri Sebrang)

0 comments:

Tentang Ketentuan

07.33 Panitia TBZ 0 Comments


Oleh : Gading Adian Kun Saidan

0 comments:

Saling Mention Ulama Mazhab

07.49 Panitia TBZ 0 Comments

Oleh : Attar Pawang Elang
(Pejuang Dari Negeri Sebrang)

0 comments:

Sang Ahlu Ra'yi

03.23 Panitia TBZ 0 Comments


 
Oleh : Syauqi Banda Aceh 

0 comments:

Memaknai Dengki Dengan Sepenuh Hati

00.23 Panitia TBZ 0 Comments


Oleh : Ariq Ahnafalah Syakban

0 comments:

Tentang Nafsu #2

05.33 Panitia TBZ 0 Comments



Oleh : Gading Adian Kun Saidan

0 comments:

Tentang Nafsu #1

20.28 Panitia TBZ 0 Comments



 Oleh : Gading Adian Kun Saidan

0 comments:

Aku Menyayangimu Karena Allah...

09.00 Panitia TBZ 0 Comments


Oleh : Ariq Ahnafalah Syakban

0 comments:

Tentang Syukur

08.29 Panitia TBZ 0 Comments



Oleh : Gading Adian Kun Saidan

0 comments:

Pernahkah Merasa Rindu Seberat ini?

22.42 Panitia TBZ 0 Comments



Oleh : Ariq Ahnafalah Syakban

0 comments:

Asbabul Musibah

09.08 Panitia TBZ 0 Comments

Oleh : Attar Pawang Elang
( Pejuang dari Negeri Sebrang)

0 comments:

Tentang Percaya Diri

21.49 Panitia TBZ 0 Comments


Oleh : Gading Adian Kun Saidan

0 comments:

Istighfar Kuy!

08.14 Panitia TBZ 0 Comments


Oleh : Attar Pawang Elang
( Pejuang dari Negeri Sebrang )

0 comments:

Tentang Kesabaran

04.28 Panitia TBZ 0 Comments



Oleh : Gading Adian Kun Saidan

0 comments:

Lisan Yang Mematikan

09.21 Panitia TBZ 0 Comments


Oleh : Ariq Ahnafalah Syakban

0 comments:

Tentang Kesuksesan

00.24 Panitia TBZ 0 Comments


 

Oleh : Gading Adian Kun Saidan

0 comments:

Tentang Roda Kehidupan

07.25 Panitia TBZ 0 Comments

   

Oleh : Gading Adian Kun Saidan

0 comments:

Literasi

23.24 Panitia TBZ 1 Comments

Oleh : Oililian Marthabella Angelina
(Sobat TBZ Journalism Banyuwangi)

1 comments:

Teruntuk Sahabatku

20.17 Panitia TBZ 1 Comments

Oleh : Ariq Ahnafalah Syakban

1 comments:

Belum

01.46 Panitia TBZ 0 Comments


Oleh : Muhammad Zafir Setiaji

0 comments:

Gadis itu Bernama Fitria

00.48 Panitia TBZ 0 Comments

Oleh : Keytsar Azzadin Niro Sampoerna

0 comments:

Berkaca Pada Musa A.S.

22.18 Panitia TBZ 0 Comments

 

   Rahimallahu akhi musa, " Semoga Allah merahmati saudaraku, Musa.", itulah kalimat yang terucap dari lisan insan paling mulia sejagad raya, sepanjang masa kala ia disakiti. Laqad udziya akbara mimma udziitu fashabara, " Sungguh ia telah disakiti lebih sakit daripada aku (Muhammad) disakiti, lalu ia bersabar." Begitulah motivasinya agar terus melaksanakan tugas dakwah yang diembannya meski rintangan menghadang,membentang dihadapannya. Sakit, perih dirasa namun ia tak boleh menyerah dan berhenti. Begitulah sang nabi mengajari kita bersabar. Dengan belajar dari kesabaran para pendahulu, dari kisah mereka yang tercatat dengan tinta emas sejarah.
 Ialah Musa. Seorang nabi yang mengemban tugas besar untuk mendakwahi Fir'aun, raja Mesir yang dzalim lagi sombomg. Yang mengaku-ngaku sebagai tuhan rakyatnya《1》. Namun, beda Muhammad beda Musa. Jika Muhammad memiliki lisan yang fasih dan menguasai berbagai dialek bangsanya, maka beda dwngan Musa yang lisannya terbata bata. Ia memohon pada Rabb nya agar diangkatnya Harun, saudaranya sebagai nabi pendampingnya yang lebih fasih berbicara《2》. Ditambah lagi kenyataan bahwa dia pernah hidup dilingkungan keluarga fir'aun 《3》dan dosa masa lalunya ketika ia tak sengaja membunuh orang Qibthi yang berseteru dengan saudara sebangsanya《4》, semakin membiatnya getar dan takut akan dicela, dicerca, bahkan disiksa.
   Tak hanya sampai disitu, ketika fir'aun dan bala tentaranya telah ditenggelamkan oleh Allah dan bani Israel terbebas dari cengkeraman Fir'aun, ia mendapat tugas baru untuk memimpin dan membimbing mereka. Namun, memimpin anak keturunan Yaqub bin Ishaq ini tidaklah mudah. Ketika Musa terpamggil untuk menerima wahyu selama 40 malam, Bani Israel malah berpaling dan menyembah patung sapi buatan Samin《5》. Sungguh mengherankan, sebuah umat besar keturunan seorang nabi lepas kendali ketika ditinggal nabinya pergi. "APAKAH TERLALU LAMA ???" tanya Musa dengan geram ketika kembali dan mendapati kaumnya durhaka《6》.
   Dan lagi, ketidak bersyukuran mereka terhadap nikmat dan keutamaan yang diberikan Allah kepada mereka. "Wahai Musa!", protes mereka. " Kami tidak tahan jika makanannya semacam. Mintalah tuhanmu untuk mengeluarkan untuk kami apa apa yang ditumbuhkan bumi; sayur-sayuran, mentimun, bawang putih, kacang adas, dan bawang merahnya."《7》. Padahal Allah telah menurunkan bagi mereka mann dan salwa yqng istimewa. Mann, menurut para ulama adalah sejenis madu yang, begitu manis, lembut dan sejuk. Adapun salwa, sejenis burung puyuh. Keduanya adalah nikmat yang istimewa yang diberikan Allah kepada mereka. Namun itulah bani Israel yang suka ngeyel dan membantah. Sudah diberi ini menta itu, tidak bersyukur malah kufur. Akhirnya ditimpa kemiskinan dan kenistaan karena murka Allah terhadap sikap mereka yang demikian itu.《8》
   ***
   Itulah beberapa ujian yang dialami oleh Nabiyyullah Musa 'Alaihissalaam yang mampu kita sebut pada tulisan yang singkat ini. Masih ada kisah-kisah lain yang menceritakan tentang betapa berat perjuangan Musa dalam mengemban amanah Rabbnya untuk membimbing bani Israel. Seperti kisah ketika mereka diperintahkan memasuki tanah suci yang ditetapkan Allah untuk mereka tapi mereka membangkan dengan segenap alasan dan mereka berkata. "Wahai Musa! Pergilah bersama tuhanmu dan berperanglah berdua. Kami akan duduk disini menanti." Sungguh lancang apa yang mereka katakan terhadap Rasul Allah yang diutus kepada mereka.
   Jadi, masihkah kita merasa paling sengsara ketika mendapat ujian, merasa paling nestapa kala menerima cobaan, atau merasa paling nelangsa ketika ditimpa musibah? Maka, mari berkaca pada mereka yang tetap teguh mengemban amanah meski diterjang badai cobaan dan ujian.
《1》QS.26:18                   《2》QS.28:38
《3》QS.28:34                   《4》QS.28:33
《5》QS.02:51                   《6》QS.20.86
《7》QS.02:61                   《8》QS.02:61

☆M. Ihsanuddin A. A☆

0 comments:

Memaknai Jalan Hidup

14.58 Panitia TBZ 0 Comments

   Sahabat....
   Setiap insan memiliki takdirnya masing-masing. Jodoh, rezeki, hidup, dan mati, semua ada ditangan yang kuasa.
   Tak banyak yang kita tau tentang masa depan, tapi langkah kitalah yang menentukannya.

0 comments: