Kecerdikan Para Dokter #1

04.38 Panitia TBZ 0 Comments


By : Xi Au Qi

3 serial kecerdikan orang orang Arab Badui mengisyaratkan kepada kita bahwa orang kampung juga tidak kehabisan akal jika menghadapi suatu masalah, dengan cara mereka sendiri tentunya. Masih dari terjemahan buku Adz Dzakiya karya Ibnul Jauzi, penulis kali ini mengangkat tema tentang kecerdikan para dokter, penulis juga menggunakan mantra wikipedia yang sakti dalam memudahkan pembaca untuk mengerti biografi singkat dokter masyhur yang akan tercantum dalam cerita cerita berikut ini.
Masa Golden Age umat Islam pada abad pertengahan, telah melahirkan para ulama dan ilmuwan yang profesional dalam banyak bidang keilmuan, ilmu kedokteran salah satunya. Tidak sedikit jasa para dokter abad pertengahan dalam kemajuan ilmu kedokteran modern sekarang ini. Para dokter masa itu punya banyak cara dalam menyembuhkan pasiennya, tak jarang mereka menggunakan cara cara yang unik untuk itu. Mungkin dalam hati kamu akan kagum dengan kecerdikan mereka. Kecerdikan para dokter sudah pasti lebih berkualitas daripada guyonan orang oraang Arab Badui. Penasaran kan??........ Selamat membaca!!

Abu Bakar Ar Razi #1
Abu Bakar Muhammad bin Zakaria ar-Razi (Persia:أبوبكر الرازي) atau dikenali sebagai Rhazes di dunia barat merupakan saBy : Xi Au Qilah seorang pakar sains Iran yang hidup antara tahun 864 - 930. Ia lahir di Rayy, Teheran pada tahun 251 H./865 dan wafat pada tahun 313 H/925. Ar-Razi sejak muda telah mempelajari filsafat, kimia, matematika dan kesastraan. Dalam bidang kedokteran, ia berguru kepada Hunayn bin Ishaq di Baghdad. Sekembalinya ke Teheran, ia dipercaya untuk memimpin sebuah rumah sakit di Rayy. Selanjutnya ia juga memimpin Rumah Sakit Muqtadari di Baghdad.
Ar-Razi juga diketahui sebagai ilmuwan serbabisa dan dianggap sebagai salah satu ilmuwan terbesar dalam Islam.
Seorang tabib (dokter) terkenal menceritakan :
Suatu ketika seorang laki laki dari Baghdad datang ke sebuah kampung. Di tengah jalan, lelaki itu mendatangi seorang tabib dikarenakan saat batuk ia mengeluarkan darah.
Karena tak mampu, tabib itu memanggil Abu Bakar Ar Razi, seorang tabib yang lebih ahli darinya dan terkenal dengan kecerdikannya. Lalu dia menceritakan apa yang keluar saaat batuk dan apa yang ditemuinya. Setelah memeriksa tekanan darah dan biji matanya, serta berusaha mendiagnosa suhu badannya, ternyata Ar Razi masih belum dapat menemukan jenis penyakitnya.
Akhirnya, dia meminta agar orang sakit itu menunggu beberapa saat dan dia akan memeriksa kembali keadaannya, namun sakitnya tambah parah.
Sejenak Ar Razi berpikir lalu kembali lagi menemui orang itu. Ar Razi bertanya kepadanya mengenai air yang diminumnya. Orang itu menjawab, “air yang saya minum itu berasal dari tempat penampungan air yang jatuh dari atap”. Dengan ketajaman insting dan kecerdasannya, Ar Razi menduga kuat bahwa ada gumpalan darah yang saat itu terdapat di dalam air, lalu masuk ke lambungnya, kemudian terproses di dalam lambung.
Ar Razi lantas berkata, “esokk hari aku akan mengobatimu, tetapi dengan syarat, kamu harus menyuruh para pembantumu agar mematuhi apapun yang aku perintahkan kepada mereka”.
“Baiklah”, jawabnya menyetujui.
Ar Razi lantas bergegas pergi. Setelah itu dia mengumpulkan dua bejana besar berisi lumut ke tempat orang itu …………,


Hmm,……. Kira kira apa yang dilakukan oleh Ar Razi dengan lumut lumut itu??. Mau tau kelanjutannya??, nantikan part 2 nya ya guys.
Syukran, Xie Xie, see you…….

You Might Also Like

0 comments: