Hakikat Kehidupan
Alhamdulillah,
segala puji bagi Allah, Tuhan seluruh alam yang Maha Agung lagi MahaMulia.
Shalawat & Salam semoga slalu tercurah pada utusanNya yang mulia.
Hakikat
kehidupan. Mungkin pembaca bertanya-tanya apa yang akan TBZ Journalism share
kali ini. Pada edisi kali ini, kami akan membahas tentang keseharian kita
sebagai manusia.
Sebuah
kata-kata mutiara mengatakan :
Hidup tak selamanya
baik, untuk orang yang baik.
Tak selamanya kejam
untuk orang yang jahat,
Dan tak selamanya
memihak atas apa yang kita rencanakan.
Namun hidup selalu
memberi hikmah atas apa yang telah terjadi.
Dapat kita ambildari kutipan diatas bahwa, orang
yang baik takselalu bernasib baik, tak selalu orang yang jahat bernasib buruk,
dan tak selamanya apa yang kita telah rencanakan berjalan dengan baik. Namun,
apapun yang terjadi pasti itulah yang Allah anggap terbaik bagi kita.
Mungkin pernah kita dengar, ada seorang polisi
dengan kinerja yang baik, bekerja dengan profesional, namun hanya tinggal
disebuah gubuk kecil bekas kandang sapi.
Setiap hari, beliau bangun pagi buta, bersi-bersih diri, dan berseragam
lengkap beliau menunaikan shalat. Tak hanya itu petjuangannya, selesai jamaah
subuh beliau harus berlari menuju kantor Polda DIY, tempat beliau bekerja.
Bahkan terkadang beliau memilih untuk menginap di Polda agar gubuk yang ia
beliau tinggali bersama ayah dan anaknya tak terlalu sempit.
Berbeda dengan para anggota dewan kita. Para wakil rakyat yang seharusnya menjadi
penampung aspirasi rakyat justru menjadi penghianat rakyat. Bahkan hingga saat
ini masih sering kita dengar wakil rakyat yang terjerat kasus pelanggaran
hukum.
Yang sering kita dengar adalah kasus korupsi. Sudah
berapa ratus anggaota dewan kita yang terjerat korupsi, tapi tak ada satupun
dari mereka yang merasa bersalahdenganapa yang mmereka lakukan. Bukan hal yang aneh ketika kita
melihat mereka diwawancarai wartawan justru bersenyum-senyum seperti tak
bersalah.
Namun apa kenyataan yang ia dapat? Setelah proses
pengadilan ia jalani, hukum yang ia dapat tak sebanding dengan apa yang ia
lakukan.
Sebenarnya,
itu semua adalah sebuah cobaan dari Allah SWT. Orang yang bekerja
keras, cermat, dan profesional hanya
berpenghasilan pas-pasan. Bisa saja Allah menguji kesabarannya. Apakah ketika
ia diberi kekurangan akan tetap sabar dengan apa yang ia dapat,tanpa melakukan
hal-hal yang negatif. Itu semua pasti memiliki hikmah. Bribda Taufiq yang sabar dengan
cobaannya,allah ganti dengan penghargaan yang ia dapat.
Dan para koruptor yang hanya mendapat hukuman
ringan, Allah sebenarnya memberikan kesempatan untuk mereka bertaubat. Namun
tak banyak dari mereka yang menyianyiakan kesempatan itu. Maka Allahpun akan
meng-adzab mereka. Banyak dari para koruptor yang kesehatan mereka mulai
menurun. Itulah akibat mereka melanggar.
Banyak pelajaran
yang dapat kita ambil dari mereka. Mungkin ketika kita melihat nasib para
koruptor, bandar narkoba,dan tokohnegatif lainnya didunia ini kitamengatakan
bahwa tuhan tak adil. Namun kita tak
tahu apa sebenarnya yang dipersiapkan oleh Allah, untuk mereka. Bahkan,tak
jarang kita menyalahkan pihak-pihak tertentu.
Kita tak tau apa
yang membuat mereka, para hakim hanya memberikan hukuman yang ringan. Bahkan
kita seperti mendikte mereka untuk memberikan hukuman sekian, atau sekian
tahun. Itu semua sama seperti ketika kita menonton pertandingan sepak bola.
Ketika kita melihat pemain menggiring bola mendekati gawang, namun tak berhasil mencetak gol.tak jarang kita berkomentar,” Seharusnya dia mengoper bola kesana,kesini, lalu tendang, dan gol!” . Namun itu hanya sebatas omongan. Belum tentu ketika kita berada di posisi pemain melakukan hal itu. Bahkan untuk menggiring bola mendekati gawang saja belum tentu bisa.
Ketika kita melihat pemain menggiring bola mendekati gawang, namun tak berhasil mencetak gol.tak jarang kita berkomentar,” Seharusnya dia mengoper bola kesana,kesini, lalu tendang, dan gol!” . Namun itu hanya sebatas omongan. Belum tentu ketika kita berada di posisi pemain melakukan hal itu. Bahkan untuk menggiring bola mendekati gawang saja belum tentu bisa.
Sama seperti
hakim. Mereka memberi hukuman yang ringan belum tentu mereka memihak koruptor.
Tetapi hukum dinegri inilah yang sebenarnya masih terlalu lemah.
Maka dari itu,apabila
kita merasa iri dengan orang yang kita anggap tak seharusnya dengan yang ia
dapat, maka tak seharusnya pula kita menyalahkan tuhan. Apa yang Allah berikan
pada mereka adalah cobaan bagi mereka. Dan apa yang Allah berikan pada kita,
adalah ujian bagi kita. Apabila kita dapat
menghadapi ujian itu dengan baik, pasti Allah akan memberikan reaward
yang sebanding dengan apa yang telah berhasil kita hadapi. Ber-khusnudzon-lah
atas apa yang terjadi. Karena yang kita anggap baik, belum tentu baik bagi kita. Dan
yang kita anggap buruk bisa jadi itulah yang terbaik bagi kita menurut Allah
SWT.
Ariq Ahnafalah Syakban
ariq_ahnafalah@yahoo.co.id
25/01/2017
0 comments: