Hakikat Kehidupan

18.27 Panitia TBZ 0 Comments

Alhamdulillah, segala puji bagi Allah, Tuhan seluruh alam yang Maha Agung lagi MahaMulia. Shalawat & Salam semoga slalu tercurah pada utusanNya yang mulia.


Hakikat kehidupan. Mungkin pembaca bertanya-tanya apa yang akan TBZ Journalism share kali ini. Pada edisi kali ini, kami akan membahas tentang keseharian kita sebagai manusia.


Sebuah kata-kata mutiara mengatakan :

Hidup tak selamanya baik, untuk orang yang baik.
Tak selamanya kejam untuk orang yang jahat,
Dan tak selamanya memihak atas apa yang kita rencanakan.
Namun hidup selalu memberi hikmah atas apa yang telah terjadi.



Dapat kita ambildari kutipan diatas bahwa, orang yang baik takselalu bernasib baik, tak selalu orang yang jahat bernasib buruk, dan tak selamanya apa yang kita telah rencanakan berjalan dengan baik. Namun, apapun yang terjadi pasti itulah yang Allah anggap terbaik bagi kita.

Mungkin pernah kita dengar, ada seorang polisi dengan kinerja yang baik, bekerja dengan profesional, namun hanya tinggal disebuah gubuk kecil bekas kandang sapi.


Setiap hari, beliau bangun pagi buta, bersi-bersih diri, dan berseragam lengkap beliau menunaikan shalat. Tak hanya itu petjuangannya, selesai jamaah subuh beliau harus berlari menuju kantor Polda DIY, tempat beliau bekerja. Bahkan terkadang beliau memilih untuk menginap di Polda agar gubuk yang ia beliau tinggali bersama ayah dan anaknya tak terlalu sempit.

Berbeda dengan para anggota dewan kita.  Para wakil rakyat yang seharusnya menjadi penampung aspirasi rakyat justru menjadi penghianat rakyat. Bahkan hingga saat ini masih sering kita dengar wakil rakyat yang terjerat kasus pelanggaran hukum.

Yang sering kita dengar adalah kasus korupsi. Sudah berapa ratus anggaota dewan kita yang terjerat korupsi, tapi tak ada satupun dari mereka yang merasa bersalahdenganapa yang mmereka  lakukan. Bukan hal yang aneh ketika kita melihat mereka diwawancarai wartawan justru bersenyum-senyum seperti tak bersalah.

Namun apa kenyataan yang ia dapat? Setelah proses pengadilan ia jalani, hukum yang ia dapat tak sebanding dengan apa yang ia lakukan.


Sebenarnya,  itu semua adalah sebuah cobaan dari Allah SWT. Orang yang bekerja keras,  cermat, dan profesional hanya berpenghasilan pas-pasan. Bisa saja Allah menguji kesabarannya. Apakah ketika ia diberi kekurangan akan tetap sabar dengan apa yang ia dapat,tanpa melakukan hal-hal yang negatif. Itu semua pasti memiliki hikmah.  Bribda Taufiq yang sabar dengan cobaannya,allah ganti dengan penghargaan yang ia dapat.

Dan para koruptor yang hanya mendapat hukuman ringan, Allah sebenarnya memberikan kesempatan untuk mereka bertaubat. Namun tak banyak dari mereka yang menyianyiakan kesempatan itu. Maka Allahpun akan meng-adzab mereka. Banyak dari para koruptor yang kesehatan mereka mulai menurun. Itulah akibat mereka melanggar.

         Banyak pelajaran yang dapat kita ambil dari mereka. Mungkin ketika kita melihat nasib para koruptor, bandar narkoba,dan tokohnegatif lainnya didunia ini kitamengatakan bahwa tuhan tak  adil. Namun kita tak tahu apa sebenarnya yang dipersiapkan oleh Allah, untuk mereka. Bahkan,tak jarang kita menyalahkan pihak-pihak tertentu.

          Kita tak tau apa yang membuat mereka, para hakim hanya memberikan hukuman yang ringan. Bahkan kita seperti mendikte mereka untuk memberikan hukuman sekian, atau sekian tahun. Itu semua sama seperti ketika kita menonton pertandingan sepak bola.



        Ketika kita melihat pemain menggiring bola mendekati gawang, namun tak berhasil mencetak gol.tak jarang kita berkomentar,” Seharusnya dia mengoper bola kesana,kesini, lalu tendang, dan gol!” . Namun itu hanya sebatas omongan. Belum tentu ketika kita berada di posisi pemain melakukan hal itu. Bahkan untuk menggiring bola mendekati gawang saja belum tentu bisa.

         Sama seperti hakim. Mereka memberi hukuman yang ringan belum tentu mereka memihak koruptor. Tetapi hukum dinegri inilah yang sebenarnya masih terlalu lemah.

       Maka dari itu,apabila kita merasa iri dengan orang yang kita anggap tak seharusnya dengan yang ia dapat, maka tak seharusnya pula kita menyalahkan tuhan. Apa yang Allah berikan pada mereka adalah cobaan bagi mereka. Dan apa yang Allah berikan pada kita, adalah ujian bagi kita. Apabila kita dapat  menghadapi ujian itu dengan baik, pasti Allah akan memberikan reaward yang sebanding dengan apa yang telah berhasil kita hadapi. Ber-khusnudzon-lah atas apa yang terjadi. Karena yang kita anggap baik, belum tentu baik bagi kita. Dan yang kita anggap buruk bisa jadi itulah yang terbaik bagi kita menurut Allah SWT.


Ariq Ahnafalah Syakban
ariq_ahnafalah@yahoo.co.id
25/01/2017

You Might Also Like

0 comments: