Mengelola Amarah

05.05 Panitia TBZ 0 Comments





Untuk kali ini,TBZ JOURNALISM akan membahas tentang emosi yang disebut marah.Apa itu amarah?Apakah yang memicu munculnya amarah? Lalu bagaimana menanggapi amarah? Selengkapnya mari kita lihat, here we go!
          Kita semua pasti pernah merasakan marah.Amarah timbul ketika kita merasakan hal yang membuat kita sedang terusik atau lagi bete.Ketika itu,kita merasakan detak jantung kita meningkat,nafas lebih cepat dan otot menjadi tegang.Kadangkala disertai rasa panas yang menjalar di seluruh tubuh.
          Amarah dapat dipicu oleh beberapa hal,seperti rasa tertekan,terhina,terhambat,frustasi,dan sebagainya.Semua orang pasti pernah marah, bahkan Nabi Muhammad sekalipun pernah marah.Namun ada beberapa hal yang dapat menyebabkan orang menjadi mudah marah.Orang menjadi mudah marah karena beberapa faktor,antara lain :
1.    Cara pandang atau perspektif orang terhadap suatu lingkungan.Ketika orang memandang lingkungan disekitarnya itu mengganggu keberadaannya,maka ia cenderung mudah meng-ekspresikan amarahnya.  Image result for cara pandang
2.    Faktor kepribadian.Seorang anak dapat menjadi mudah marah karena dididik secara otoriter.Hal ini dikarenakan ia merasa dibatasi dan tidak adanya kesempatan menyampaikan pemikirannya sehingga ia tumbuh dengan perasaan frustasi.
 Image result for pendidikan otoriter
3.    Faktor tekanan atau stres yang tinggi.Stres dapat menyebabkan orang cenderung mudah marah atau sedih.
 Image result for stress
4.    Merasa memiliki kedudukanlebih tinggi dari orang lain juga dapat menyebabkan seseorang menjadi mudah marah.
Emosi dapatmenjadi faktor pendorong seseorang untuk melakukan suatu tindakan,seperti ketika sedih,kita akan menangis.Begitu pula marah,namun ketika marah ekspresi yang muncul seringkali destruktif seperti berkata kasar,membentak,memukul,membanting pintu,dsb.Hal itu yang kemudian membuat marah dipandang negatif,padahal tak selamanya begitu.Rasulullah bersabda :
“Bukanlah orang yang kuat itu orang yang pandai bergulat,tapi orang yang kuat adalah orang yang mampu menahan dirinya ketika marah”(H.R Al-Bukhari)
Sesuai dengan hadits di atas, maka amarah perlu dikelola supaya tidak berlebihan ketika mengekspresikannya.Kebanyakan orang beranggapan bahwa mengelolaamarah adalah dengan cara ditahan dan dipendam,padahal apabila amarah dipendam,maka suatu saat akan memunculkan ekspresi yang berlebihan yang dapat membahayakan diri sendiri dan orang lain.
Lalu bagaimana cara mengelola amarah dengan baik? Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengelola amarah.
1.  Melakukan relaksasi atau olah nafas.Tarik nafas panjang,lalu hembuskan perlahan. Terus lakukan dengan teratur hingga detak jantung kembali normal.Relaksasi ini dapat menurunkan ketegangan sehingga dapat membuat pikiran menjadi jernih.
2.  Lakukan aktifitas fisik.Tentu maksud aktifitas fisik disini bukan menyerang objek disekitar kita,tapi aktifitas fisik seperti mencuci,olahraga,menyapu,dan sebagainya, sehingga otot menjadi rileks dan hormon endorfin meningkat sehingga muncul perasaan lega.
          Setelah melakukan hal-hal tadi,insya allah, amarah kita akan mereda meski masih ada,namun,lebih mudah dikendalikan dan dikelola sehingga ucapan atau tindakan menjadi lebih mudah diarahkan ke arah positif.         
Sumber: Dikutip dari  Majalah Ummi

You Might Also Like

0 comments: