Memaknai Jalan Hidup
Sahabat....Setiap insan memiliki takdirnya masing-masing. Jodoh, rezeki, hidup, dan mati, semua ada ditangan yang kuasa.
Tak banyak yang kita tau tentang masa depan, tapi langkah kitalah yang menentukannya.
Banyak orang yang terlihat biasa namun berjodoh dengan orang yang tak diduga-duga. Kalau kita hanya melihat seseorang dari fisiknya, memang aneh orang jelek berjodoh dengan orang yang menawan. Tapi, coba kita ingat firman sang pencipta. Jodoh tak melihat fisik, tapi jodoh melihat hati.
Banyak orang yang tak memiliki harta, mereka iri dengan para konglomerat. Namun terkadang kita lupa. Yang allah janjikan bulan harta, namun rezeki.
Orang yang berharta tak serta merta memiliki takdir rezeki yang banyak. Namun yang sering kita temui justru orang berharta tapi tak bisa menikmatinya.
Banyak memang hartanya. Tapi ketika ia makan tak bebas memilih yang ia suka. Makan manis takut diabetes. Asin tak berani karena hipertensi. Bahkan mau makan kacang saja takut asam urat.
Memang rezeki tak menyesuaikan harta.
Sahabat...
Tak terasa waktu semakin berlalu. Usia yang ditakdirkan pada kita semakin menipis. Yang kita sadari memang umur semakin panjang, namun sebenarnya jatah kita semakin berkurang.
Kala itu, aku tak tau tragedi akan terjadi. Dihari yang sunyi diri ini terasa tak berarti. Sosok lelaki tangguh pergi dari sisi.
Takdir memang tak bisa dihindari. Tapi jangan terlalu menyesali, karena tiap perjalanan hidup memiliki arti.
Yang harus kita tanyakan pada diri adalah abdi. Sejauh mana kita berarti bagi hidup para insan.
Jangan biarkan diri ini berpulang tanpa bekas. Karena insan yang terbaik adalah ia yang mati tapi abadi....
Sahabat...
Hidup ini adalah tempat untuk mengabdi. Apapun profesi, tapi kita harus berarti. Tak peduli hanya seorang pedagang, tapi peran bagi kehidupan amatlah berarti
☆ Ariq Ahnafalah Syakban☆
0 comments: