Muhasabah di 1 yang Berkah, Mujahadah di 11 yang Indah

00.46 Panitia TBZ 0 Comments


Oleh : Arahsya
(Ariq Ahnafalah Syakban)

"Bagaimana bisa seorang mukmin tidak meneteskan air mata ketika berpisah dengan Ramadhan, sedangkan ia tidak tau apakah masih ada sisa umurnya untuk kembali berjumpa."
-Ibnu Rajab al-Hambali-

   Tak terasa bulan yang penuh berkah telah pergi meninggalkan diri. Tiada yang kita waspadai selain tak terampuni dosa dibulan suci. Karena sungguh celaka orang yang tak berhasil meraih ampunan ilahi di waktu yang penuh ampunan ini.

   Sangat jelas didalam hadist kita jumpai :
وَرَغِمَ أَنْفُ رَجُلٍ دَخَلَ عَلَيْهِ رَمَضَانُ ثُمَّ انْسَلَخَ قَبْلَ أَنْ يُغْفَرَ لَهُ

"Amat merugi/hina seseorang yang Ramadhan masuk padanya kemudian Ramadhan pergi sebelum diampuni dosanya." (HR. al-Tirmidzi, Ahmad, al-Baihaqi, al-Thabrani, dan dishahihkan Al-Albani dalam Shahih al-Jaami', no. 3510)

   Mari kita manfaatkan detik-detik terakhir ini dengan memohon ampunan. Semoga telah terampuni dosa-dosa seperti yang Allah janjikan.
   Momentum Ramadhan yang telah pergi bukan ada untuk kita sesali dan tangisi, akan tetapi harus kita jadikan pembelajaran bagi diri bagaimana kita harus mampu menjadi pribadi yang lebih baik lagi.
   Ramadhan ada tuk kita jadikan bulan pemanasan. Bagaimana memantaskan diri menghadapi dunia yang penuh liku ini. Maka tak pantas ketika amalan yang telah kita biasakan dibulan suci, hilang setelah ia pergi.
   Di bulan suci ini kita telah belajar mendekatkan diri pada ilahi. Maka akan sangat rugi dikala Ramadhan pergi, kita lalai dan menjauhkan diri pada sang pencipta tubuh ini.
   Jadikan Ramadhan menjadi bulan untuk kita menhisab diri kita sendiri. Perbanyak mencurigai diri daripada menilai yang tak pantas diri hakimi.
   Maka, jadikanlah apa yang telah kita dapat dari bulan ini sebagai pembelajaran untuk menghadapi bulan-bulan selanjutnya. Karena sejatinya kita tak hanya dituntut taat hanya pada bulan Ramadhan, tetapi kita diperintahkan taat disegala tempat, keadaan, dan segala kondisi.
   Mari jadikan Ramadhan sebagai bulan muhasabah dan apa yang kita telah dapatkan mampu kita perjuangkan untuk terus istiqomah dibulan-bulan lainnya. Jangan lupa berdo'a, semoga kita dapat dipertemukan dengan Ramadhan ditahun depan.
   Amin...

You Might Also Like

0 comments: