Asal Santun

06.30 Panitia TBZ 1 Comments



Oleh : Is an.human

......
Era digital telah membawa begitu banyak kemudahan bagi pemenuhan kebutuhan informasi dan komunikasi. Akses tak terbatas ruang dan waktu terhadap dunia membuat pikiran kita jadi lebih terbuka, seharusnya. Sayangnya apa yang terjadi tidak seperti yang seharusnya terjadi. Bisa dilihat sendiri di kolom-kolom komen di media sosial, betapa terbuka pikiran bangsa ini, ujaran kebencian seakan konsumsi sehari-hari 1!1!1!
Semua yang berlawanan dengan pendapat dimusuhi, segala data dan fakta dikeluarkan, opini nya pun tidak main-main, dibuat seakan-akan paling masuk akal. Tidak salah juga jika memberikan pendapat terhadap orang yang berbeda pandangan dari kita, namun masalahnya adalah selalu ada unsur kebenciannya. Padahal jika berbicara data dan fakta, memangnya dapat darimana kalau bukan kebanyakan dari internet, yang algoritma nya adalah menyediakan informasi yang kita inginkan, bukannya kita butuhkan. Contoh mudahnya, jika anda pendukung kubu petahana dan teman anda pendukung kubu oposisi (hanya contoh, bukan hendak mengungkit), masing-masing akan mendapat informasi berbeda tergantung dari keberpihakan anda, begitu pula topik-topik lain, anda akan memperoleh informasi yang anda ingin tahu bukan yang anda tahu. Begitulah mengapa perlunya kita melihat dari berbagai sisi dahulu sebelum memberikan pandangan terhadap mereka yang berseberangan pendapat dengan kita, karena apa yang diberikan kemajuan informasi sekarang bukanlah informasi yang benar-benar objektif dan faktual.
Contoh nyata lain adalah video yang baru-baru ini viral tentang anti Indonesia Tanpa Pacaran, iya videonya mbak Revina VT, disana jelas sekali dalam menyampaikan pandangannya tidak didasari dengan pengetahuan yang memadai tentang apa yang dibahas. Kata-katanya yang asal ditambah lagi dengan kata-kata yang tidak pantas semakin menunjukkan rendahnya intelektualitas si pembicara. Anda mungkin akan senyum-senyum kalau nonton video nya si mbak ini, kalau tidak ya minimal heran dan tidak usah diladeni juga, karena saya yakin kebanyakan netizen sudah cerdas dan paham bagaimana pendapat yang berbobot dan patut diladeni. Cukup klik report kalo kata Bang Hawariyyun. Bukannya penulis sok intelek, dari tulisan ini pun anda bisa tahu betapa masih rendah pula pemahaman penulis. Dalam tulisan yang singkat ini penulis hanya ingin menyinggung tentang hilangnya tata krama dan etika yang dahulu kita banggakan sebagai budaya kita, maraknya tebar kebencian dan munculnya budaya asal bicara tanpa pengetahuan yang memadai di kalangan bangsa kita.
Selain itu bukannya penulis ingin mengkritik golongan yang tidak sependapat saja, namun penulis pun merasa kadang orang-orang yang berada dalam kebenaran malah bertingkah yang tidak pantas hingga kebenaran pun jadi tertutup dan tidak tersampaikan dengan semestinya. Contohnya sebagian golongan yang mengaku salafi yang seringkali memberikan cap negatif sembarangan, mengkafirkan saudara sesama muslim nya yang berbeda pendapat padahal memang perkara khilafiyah, walaupun tidak semua orang yang mengaku salafi berbuat demikian, namun sangat disayangkan perbuatan oknum-oknum salafi ini membuat nama salafi jadi tercemar di mata sebagian besar orang. Sekali lagi tulisan ini bukan dibuat untuk memojokkan salah satu pihak, namun ingin mengkritik para pengguna teknologi informasi yang alih-alih punya pikiran dan pandangan yang terbuka dengan luasnya jangkauan informasi tapi malah ternyata sangat konservatif dan intoleran, apalagi hingga menghilangkan nilai-nilai luhur bangsa kita yang terkenal santun dan beretika.

Mohon maaf jika penulis menyebut nama dengan terang, semuanya dilakukan semata-mata bukan hendak memojokkan salah satu pihak.

You Might Also Like

1 komentar:

  1. Bingung mau ngapain? mendingan main games online bareng aku?
    cuman DP 20rbu aja kamu bisa dapatkan puluhan juta rupiah lohh?
    kamu bisa dapatkan promo promo yang lagi Hitzz
    yuu buruan segera daftarkan diri kamu
    Hanya di dewalotto
    Link alternatif : dewalotto.club

    BalasHapus