Aku Menyayangimu Karena Allah...
"Teman yang terbaik bukanlah mereka yang selalu memuaskan nafsu kita, tapi teman yang terbaik adalah mereka yang selalu membawa kita kejalan yang diridhai oleh-Nya"
Sahabat... terkadang kita tak sadar siapa sebenarnya teman kita yang paling baik. Kita hanya merasa, mereka yang memuaskan nafsu kitalah yang kita junjung tinggi.
Coba kita lihat, siapa orang disekeliling kita? Apakah mereka benar-benar tulus melindungi kita dari hal-hal yang salah? Atau justru kebalikannya?
Mungkin kita memang salah memaknai teman. Kita merasa teman sejati kita adalah mereka yang selalu membuat kita senang. Senang yang tak sedikitpun membuat hati lebih tenang.
Kita sering menganggap mereka yang membela kita ketika salah, membantu kita ketika berbuat resah, mengganggu orang yang tak bersalah demi kesenangan nafsu belaka, itulah teman sejati. Apakah yang kita rasakan ini benar?
Lalu apakah ketika kita bersama orang yang senantiasa mengingatkan tentang ketaatan dan orang yang membela mereka yang butuh uluran tangan, kita anggap mereka musuh yang mematikan?
Sahabat... coba kita renungkan kembali hakikat teman yang terbaik bagi kita. Teman yang paling menyayangi kita. Apakah mereka yang yang membawa kita senang dengan kesenangan dunia ataukah bahagia atas kehidupan akhiratnya?
"Yusharrul mar'u ma'a man ahab"
Seorang akan dihimpunkan bersama orang yang dicintainya.
Maka bila kita lebih memilih teman yang tak semestinya kita cinta, yang tak semestinya kita sayang. Maka bersama mereka pula kita akan dikumpulkan ketika hari pembalasan datang.
Bila kita memang mengharapkan kehidupan akhirat yang lebih baik, maka carilah teman yang dapat membawamu ketempat yang paling mulia disisi tuhanmu kelak.
"Itstaksiru min asdiqaaissaliim, fa innalahum syafa'atun yaumal qiyamah"
Maka perbanyaklah teman yang shaleh, karena sesungguhnya mereka akan memberikan syafaat dihari kiamat.
Dan teman yang akan memawa kita ketempat yang paling mulia disisi sang kuasa adalah teman-teman yang shalih. Bila kita telah mengenal mereka, dikenal mereka, dan selalu bersama mereka dalam hal kebaikan, maka mereka akan mencari kita diakhirat kelak.
Ketika mereka telah masuk surga, dan mereka tidak menemulan diri ini, maka mereka akan meminta kepada Allah agar mengumpulkan kita bersama mereka disurga. Bukankah itu yang kita cita-citakan? Lalu mengapa usaha kita berlawanan dengan yang kita idamkan?
Sahabat... kita harus memilih mana yang terbaik untuk kita. Sekedar kesenangan ataukah kebahagiaan nan abadi yang kita tujukan. Dan keinginan kita harus kita luruskan ketika kita memilih antara teman yang mengajak kita begadang dan kita terlelap dalam waktu subuhnya. Ataukah teman yang membangunkan subuh agar kita tak terlewat dengan 2 rakaat yang lebih mulia dari dunia dan seisinya.
Semoga kita dipertemukan dengan mereka yang mengasihi dan menyayangi kita setulus hati. Yaitu mereka yang menyayangi kita karena ilahi.
"Sungguh aku menyayangimu kerena Allah..." kata mereka pada kita dihadapan sang Maha Mulia.
0 comments: