Goresan Tangan diakhir Pekan
By : Shi Au Kii
Sore itu seorang laki laki nanya ke aku, "punyakah secuil ide cemerlang di dalam kepalamu sekarang, agar kutuliskan sebongkah ilusi??". Aku bingung untuk menjawab, tapi aku bilang sementara gak ada. Aku gak terlalu mikirin pertanyaan lelaki tadi, tapi malam itu terbesit dalam benakku, gimana kalo aku yang jadi bagian inti dari bongkahan tulisannya nanti, mungkin menarik.Malamnya kukabari lelaki itu untuk nulis tentang diriku. Dia tanya tentang gimana gimananya aku agar mudah diriku tergambar didalam pikirannya. Aku sendiri gak begitu paham gimana diriku, aku seorang perempuan yang masih bingung tentang diriku sendiri. Bagiku hal ini gak aneh, di masa masa remaja ini hal yang lebih parah dari itu pun sangat mungkin terjadi. Ah sudahlah, apa boleh buat, karena aku penasaran gimana tulisannya kalo aku yang jadi intinya, aku tanya ke teman teman ku, menurut kalian sebenarnya aku orangnya gimana sih??
Satu per satu temanku kutanyai tentang diriku. Awalnya mereka heran, "ngapain ni cewe nanya tentang dia ke gua, jarang jarang, ada apa ya??", mungkin kurang lebih begitu gumam mereka dalam hati.
Banyak spekulasi mereka yang kutangkis satu per satu dengan jawaban rasional, gak mungkin juga aku jawab jawaban sebenarnya, edan po?
Setelah dapat jawaban dari mereka, beginilah diriku, hmmmmm
Aku seorang yang tegas bila dalam situasi yang keras,
Aku seorang yang friendly gak pernah mengkhianati,
Aku seorang yang sukuisme (apaan sih ini??),
Aku seorang yang bodoamat bila ada sesuatu yang membuat diriku tidak tambah kuat,
Aku seorang yang membela temanku mati matian jika ia memang sangat butuh perhatian,
Aku seorang yang sulit diterka seperti datangnya gempa, entah kapan dan dimana,
Aku seorang yang mengerikan ketika marah, ibarat seekor banteng yang melihat kibasan kain merah,
Aku pernah menjadi seorang sekretaris yang teliti seperti penggaris.
Seorang muslimah yang takut kepada Tuhannya,
seorang anak dari sepasang kekasih yang menikah belasan tahun lalu,
seorang dari ratusan juta perempuan dari keluarga besar warga Asia Tenggara,
seorang yang pernah berperan untuk menyelamatkan bumi dengan tidak membuang sampah sembarangan, hemat listrik, hemat air, dan lain lain,
seorang yang terlalu penasaran akan hal hal kecil dan besar,
seorang yang menduduki Yogyakarta dengan segala keistimewaannya,
seorang yang menjaga kemerdekaan negara dengan belajar dari malam hingga pagi buta.
"Mungkinkah Yogyakarta ini masih istimewa karena aku masih berdiri diatasnya??, mungkinkah ia menanggalkan keistimewaannya ketika aku beranjak pergi??", itu sempat terlintas didalam benakku ketika aku bercermin sembari berkhayal. Lucunya diriku bisa berpikir sampai kesana, Hahaha.
Disaat pikiranku terbuka aku pernah berpikir untuk membangun negara di atas tanah bulan purnama. Alangkah indah negeri itu, kota dengan teknologi serba canggih yang membantu kehidupan manusia,
orang orang tidak mengenal benci apalagi perang,
pagi hari disuguhi pemandangan sang surya yang muncul malu malu,
sinar jingga menyelimuti langit dikala senja,
malam hari diatapi langit dengan jutaan bintang yang berserak estetik,
kehidupan tanpa gravitasi membuatku bisa melompat tinggi sesuka hati.
Itu semua pernah hinggap di benakku, sebuah utopia yang memanjakan telinga. Hal kecil bisa menjadi raksasa didalam kepalaku, karena aku terlalu jauh berpikir, sampai sampai peradaban dia atas bulan akan ku ukir.
Ternyata diriku unik juga ya, aku sendiri baru sadar. Kepalaku yang kecil punya ide untuk ke luar angkasa, orang biasa yang membantu mewarnai Asia Tenggara, pembelajar yang menjaga negaranya agar tetap merdeka. Tapi ya udahlah mau gimana lagi, aku nyaman dengan ini. Ini secuil dari gambaran diriku yang kuceritakan ke lelaki itu.
Kemudian dia memberiku sebongkah tulisan yang telah diraciknya dengan kata kata yang aneh dan sedikit membosankan. Aku sendiri merasa bingung, apakah ini tulisan yang bagus, atau biasa biasa saja, atau bahkan garing tak berguna??, tapi ya sudahlah.
Thank you
0 comments: