Tidakkah kita iri?
Oleh : Arahsya
Betapa bahagianya menjadi bebijian. Berdiam dalam kegelapan bawah tanah. Berikhtiar menggali, menghujam jauh kedalam. Bila saatnya tiba, dirinya tumbuh menjulang tinggi keangkasa. Bunganya harum semerbak menenangkan hati. Keindahannya, menyejukkan pandangan mata. Buahnya, melahirkan obat yang menyembuhkan manusia. Mentaripun mendekapnya dengan pancaran cahaya dan kehangatan.
Pernahkah diri ini iri? Mengikuti para bebijian dalam mentarbiyah diri. Memperbanyak ibadah ritual dalam sepi. Mendekatkan diri pada sang pencipta diri. Dikala bertemu halayak ramai, tiada yang ditampilkan kecuali keanggunan diri, keluhuran budi, dan kesucian hati. Maka, takkan kita dapat kecuali dekapan hangat Sang Pencipta semesta ini.
Maka alangkah bahagianya mereka yang menyembunyikan sholat mereka. Mereka khusyuk bermunajat pada sang pencipta. Berdiam diri menyesali kesalahan yang pernah mereka lalui, sembari sedikit demi sedikit memperbaiki kesalah pada diri. Mereka tampakkan akhlak nan terpuji. Memuliakan sesama walau saling berselisih. Alangkah beruntungnya mereka akan balasan yang telah Allah janjikan.
_______________________________
Yogyakarta, 21 Desember 2018
#mewakiliperasaanku #mwklprsnk
0 comments: